Jangan Cuma Pakai Layanan, Temukan Juga Review Perusahaan Fintech Disini!

 Teknologi memang mengalami perkembangan yang cukup pesat di awal abad 21. Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat modern saat ini telah dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Sentuhan teknologi pada setiap aspek kehidupan memang dimaksudkan untuk memudahkan manusia. Dengan bantuan teknologi, aktivitas yang dilakukan masyarakat saat ini menjadi lebih efektif dan efisien.

Tak terkecuali di bidang keuangan yang sedang tumbuh sebuah inovasi baru. Salah satu pengaruh perkembangan teknologi di bidang keuangan saat ini adalah munculnya produk keuangan baru yang disebut financial technology.

Financial technology atau yang lebih sering disebut dengan fintech adalah layanan keuangan yang menggunakan inovasi berupa fasilitas teknologi. Istilah fintech pertama kali muncul di awal tahun 2000-an.

Karena tergolong baru, sebagian masyarakat masih belum memahami arti dan fungsi perusahaan fintech. Untuk itu, untuk lebih memahami apa itu perusahaan fintech, simak penjelasannya berikut ini.

Anda Bingung Mencari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Perhatikan solusinya!

Definisi Istilah Fintech

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fintech merupakan sebuah inovasi di bidang jasa keuangan. Berasal dari kata dalam bahasa Inggris, financial and technology, fintech menawarkan terobosan baru yang lebih efektif dalam melakukan kegiatan di bidang keuangan.

Istilah fintech sendiri memiliki arti yang cukup luas karena setiap inovasi dalam segala bentuk transaksi dan bisnis dapat didefinisikan sebagai fintech. Ditambah dengan booming perkembangan teknologi internet dan smartphone yang membuat financial technology tumbuh semakin masif.

Arti kata fintech juga bisa menyasar perusahaan B2B dan retail. Layanan setara bank yang tersedia di internet serta aplikasi smartphone, seperti investasi, pinjaman online, dan cryptocurrency, juga termasuk dalam fintech.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, arti istilah fintech juga akan berkembang. Oleh karena itu, arti kata fintech lambat laun akan semakin luas dan berkembang.

Layanan dari Perusahaan Fintech Kontemporer

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, fintech memiliki beberapa layanan yang digunakan oleh setiap pengguna keuangan. Salah satu layanan fintech yang kini banyak bermunculan adalah crowdfunding.

Crowdfunding adalah layanan fintech yang bertujuan untuk melakukan penggalangan dana yang disebut P2P atau peer-to-peer. Dalam layanan crowdfunding ini, pemberi pinjaman akan berhubungan langsung dengan peminjam.

Layanan Fintech juga bisa berupa robot penasihat keuangan. Menggunakan sistem algoritmik, fintech akan memberikan layanan berupa manajemen aset online untuk memberikan saran manajemen tanpa campur tangan manusia dalam melakukan perencanaan keuangan.

Fintech juga menyediakan layanan yang cukup populer digunakan masyarakat saat ini yaitu digital payment atau pembayaran digital. Sebagian besar perusahaan fintech menggunakan smartphone untuk menawarkan layanan pembayaran digital ini.

Biasanya, perusahaan fintech akan menggunakan sistem keanggotaan pada pengguna layanannya. Demi menjaga loyalitas konsumen, perusahaan fintech akan memberikan berbagai manfaat dari sistem keanggotaan. Benefit yang diberikan dapat berupa diskon dan deposit pada aktivitas belanja selanjutnya.

Selain ketiga layanan di atas, fintech juga memiliki portofolio bisnis yang cukup beragam. Salah satu contohnya adalah layanan transaksi keuangan seperti pembayaran digital, dompet digital, dan juga sistem P2P.

Fintech juga mencakup layanan keuangan dan investasi modal. Contoh layanan tersebut adalah peningkatan modal, fasilitas kredit, dan pinjaman mikro. Asuransi juga termasuk sebagai layanan teknologi keuangan saat ini.

Layanan Fintech akan tumbuh sejalan dengan teknologi yang semakin maju. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin semua aspek keuangan di masa depan akan dimasukkan sebagai layanan financial technology.

Perbedaan Fintech dan Perusahaan Pembiayaan Konvensional

Meski sama-sama terkait dengan ekonomi dan keuangan, beberapa orang masih merasa bingung tentang perbedaan antara fintech dan bank. Padahal, struktur bisnis fintech dan perusahaan pembiayaan konvensional sangat berbeda.

Dulu, untuk bisa membangun perusahaan finansial, dibutuhkan modal operasional yang cukup besar. Bank konvensional membutuhkan gedung yang cukup besar untuk dapat melakukan kegiatan usaha. Bank juga membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas.

Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan pembiayaan konvensional tentu berbanding terbalik dengan perusahaan fintech. Untuk dapat beroperasi, perusahaan fintech hanya membutuhkan platform digital.

Hal inilah yang membuat banyak orang berpikir bahwa perusahaan fintech memiliki operasional yang jauh lebih efektif dibandingkan perusahaan pembiayaan konvensional. Pemikiran dasar ini juga dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan startup di bidang fintech.

Namun, karena sebagian besar perusahaan tekfin merupakan perusahaan rintisan, maka nominal dana yang tersedia masih relatif kecil dibandingkan bank konvensional. Bahkan, tidak sedikit perusahaan fintech yang mendapatkan pendanaan dari perusahaan keuangan konvensional, seperti, bank dan lain sebagainya.

Dasar hukum pendirian perusahaan fintech juga belum cukup mapan. Meski ada badan pengawas yakni OJK, ancaman dari perusahaan fintech ilegal yang bisa membuat kondisi keuangan nasabah semakin semrawut juga tetap ada. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi masyarakat yang ingin mengajukan bantuan keuangan ke perusahaan fintech untuk mengecek legalitasnya.

Perusahaan Fintech Terbesar di Dunia

Meski tergolong baru, bisnis di bidang fintech memiliki potensi pengembangan yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan di bidang fintech yang berkembang pesat. Bahkan, tak sedikit perusahaan fintech di seluruh dunia yang memiliki pendanaan hingga triliunan Rupiah.

Menurut Forbes, salah satu perusahaan fintech terbesar di dunia adalah Greensky. Greensky merupakan perusahaan fintech yang berbasis di Amerika Serikat dan memiliki pendanaan sekitar 6 triliun rupiah. Pada 2017, pendapatan yang diterima oleh Greensky di bursa NASDAQ adalah 325,9 juta USD.

Di bawah Greensky adalah perusahaan fintech dengan pendanaan hingga 500 juta USD, Kabbage. Kabbage sendiri didirikan pada tahun 2008 oleh Rob Frohwein. Salah satu klaim menarik dari perusahaan fintech Kabbage adalah pemohon dapat menerima dana pinjaman dengan selang waktu 5 menit setelah permohonan disetujui.

Perusahaan fintech raksasa berikutnya di dunia adalah Stripe. Dengan total dana 450 juta USD, Stripe memiliki fokus pada bisnis pembayaran online. Dibangun pada tahun 2010, Stripe sekarang dapat melayani pembayaran online dalam semua mata uang di seluruh dunia.

Lalu ada perusahaan fintech Affirm. Mirip dengan Stripe, Affirm adalah perusahaan fintech berbasis pembayaran online. Namun, Affirm menggunakan model bisnis seperti kartu kredit, di mana pelanggan dapat membeli barang dan membayar tagihannya di akhir bulan.

Perusahaan fintech terbesar kelima di dunia adalah TransferWise. Berbasis di London, TransferWise menerima dana hingga 379 juta USD. Sebagai perusahaan fintech, TransferWise bergerak dalam bisnis pembayaran internasional.

Perusahaan Fintech Terbesar di Indonesia

Di Indonesia, perkembangan perusahaan fintech juga cukup pesat. Meski sebagian besar masih start-up, perusahaan fintech di Indonesia memiliki potensi pengembangan yang mumpuni.

Salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia adalah Amartha. Menawarkan layanan peer-to-peer lending, Amartha juga memiliki produk Chained Liability. Amartha pertama kali muncul di Indonesia dengan menggunakan konsep bisnis pinjaman neraca.

Lalu ada Finansialku, perusahaan fintech yang bisa membantu Anda menyelesaikan masalah keuangan Anda. Anda bisa mendapatkan informasi tentang investasi, saham, dan cara menyiapkan dana pensiun.

Selain itu, T-Cash juga disebut-sebut sebagai perusahaan fintech terbesar di Indonesia. T = Cash merupakan layanan digital yang diluncurkan Telkomsel pada tahun 2010. Fungsi fintech ini untuk memudahkan proses transaksi antar penggunanya.

Terakhir adalah perusahaan fintech yang didirikan pada tahun 2012, Midtrans. Midtrans sendiri menawarkan layanan yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran. Dengan menggunakan Midtrans, Anda dapat melakukan pembayaran menggunakan VISA, internet banking, hingga bank lokal seperti BNI, BCA, dan Mandiri.

Fintech Menawarkan Kenyamanan

Setiap inovasi pasti memiliki tujuan untuk mempermudah kehidupan manusia. Begitu pula dengan fintech yang berupaya memberikan kemudahan juga dalam kegiatan ekonomi dan keuangan saat ini. Oleh karena itu, inovasi di bidang fintech cepat atau lambat akan semakin digandrungi masyarakat modern. Karena melalui fintech ini, masyarakat dapat mengembangkan ekonomi keluarganya, baik dari pinjaman untuk modal usaha maupun pendanaan yang memberikan keuntungan dalam persentase.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama