Saat ini, kegiatan investasi adalah sesuatu yang disukai banyak orang saat ini. Hal ini karena berinvestasi merupakan kegiatan yang sangat menggiurkan dan dapat membuat hari tua menjadi lebih indah.
Beberapa orang juga memilih untuk berinvestasi karena kegiatan ini lebih menguntungkan daripada menabung di bank atau tabungan biasa biasa. Namun tentu saja dengan keuntungan yang lebih tinggi ini juga disertai dengan risiko yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Tentunya hal tersebut dapat Anda atasi dengan memilih produk investasi yang sesuai dengan portofolio risiko Anda, sehingga risiko yang Anda miliki akan sesuai dengan modal yang Anda miliki juga.
Ada beberapa jenis produk investasi yang dapat Anda pilih sesuai dengan portofolio risiko Anda. Contohnya adalah investasi emas, reksa dana, dan yang sekarang akan kita bahas adalah saham. Ketiga investasi ini sama-sama menguntungkan, namun investasi saham cukup banyak digandrungi masyarakat.
Hal ini mungkin sejalan dengan pengertian bahwa jika Anda memiliki saham di suatu perusahaan, berarti Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut. Itu sepenuhnya benar dan memiliki gelar seperti itu membuat banyak orang lebih tertarik pada saham. Agar anda lebih mengetahui apa itu istilah saham anda bisa membaca artikel dibawah ini. Berikut daftar beberapa istilah saham dari Kami yang bisa Anda pelajari untuk menambah pengetahuan Anda tentang salah satu produk investasi tersebut.
1. Chip Biru
Saham blue chip merupakan saham single tier yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar dan memiliki aset pendapatan dan laba yang besar dan stabil. Hal ini dikarenakan usia perusahaan yang cukup panjang sehingga kapitalisasi sahamnya bisa tinggi.
Pengalaman yang agak lebih baik dari perusahaan lain membuat nilai perusahaan saham ini menjadi lebih tinggi dan harganya menjadi lebih mahal dari harga saham lainnya. Meski harganya lebih mahal, saham blue chip ini banyak digandrungi masyarakat karena kondisinya yang lebih stabil dibandingkan saham lainnya.
Saham blue chip ini sangat mudah dibedakan dengan saham lainnya dimana anda hanya perlu melihat perusahaan besar yang menjadi market leader di Bursa Efek Indonesia dan yang banyak diperdagangkan disana. Ada beberapa contoh saham blue chip yang mungkin Anda ketahui seperti saham Telkom atau BCA.
Tetapi sebelum Anda membeli, Anda harus ingat bahwa ini hanyalah beberapa saham yang diperdagangkan. Anda harus terlebih dahulu melihat catatan perusahaan dan mengetahui dasar-dasar analisis fundamental.
2. Topi Tengah
Jika sebelumnya merupakan saham single tier, maka saham kali ini adalah saham double tier atau yang banyak dikenal masyarakat dengan middle cap stock. Saham yang satu ini merupakan saham two tier, namun saham jenis ini memiliki likuiditas yang relatif tinggi meskipun harganya sering berfluktuasi.
Saham yang sering disebut sebagai baris kedua ini memiliki nilai kapitalisasi pasar 500 miliar rupiah hingga 10 triliun rupiah. Saham berkapitalisasi menengah biasanya merupakan saham yang berasal dari perusahaan yang sedang berkembang seperti PT Bank Bukopin Tbk atau PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Sama seperti sebelumnya, Anda juga harus melihat catatan perusahaan sebelum membelinya.
3. Topi Kecil
Saham-saham berkapitalisasi kecil adalah saham-saham yang termasuk dalam jenis saham three tier atau merupakan saham-saham yang memiliki nilai kapitalisasi terkecil di pasar. Volatilitas saham berkapitalisasi kecil ini cukup tinggi dibandingkan saham-saham yang disebutkan sebelumnya.
Banyak spekulan yang sering mengincar saham jenis ini untuk menggorengnya agar harganya nanti naik dan mereka mendapat untung. Nilai kapitalisasi saham jenis saham ini di bawah 500 miliar rupiah. Meski merupakan jenis saham three tier, namun masih banyak investor yang ingin berinvestasi pada jenis saham ini.
Nyatanya, Anda tetap bisa mendapatkan untung meski menggunakan saham-saham tersebut jika Anda memiliki kemampuan analisa yang baik dan berhati-hati dalam mengambil momen yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Salah satu perusahaan dengan saham berkapitalisasi kecil adalah perusahaan seperti PT Astra Agro Lestari Tbk dan juga PT Bumi Serpong Damai Tbk. Anda tidak perlu berkecil hati ketika ingin membeli saham yang satu ini jika Anda memiliki semangat untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan analisis Anda.
4. Ekuitas
Pengertian ekuitas jika dilihat dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Ekuitas adalah hak sisa atas harta kekayaan atau kekayaan suatu perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Kita juga dapat mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah hak yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atas properti perusahaan.
Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh perusahaan seperti hutang, hutang ini wajib dibayar oleh perusahaan. Setelah perusahaan membayar hutangnya, nilai aset yang tersisa akan disebut ekuitas perusahaan.
Selain itu, ekuitas juga dapat kita artikan sebagai kekayaan bersih yang sumbernya berasal dari penyertaan pemilik usaha dan juga hasil kegiatan usaha perusahaan. Jumlah ekuitas sendiri dapat dikurangi, terutama jika pemilik perusahaan menarik kembali sumber kekayaan yang dimilikinya, membagikan bagian keuntungan, dan juga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Nilai ekuitas ini juga bisa dalam jumlah negatif jika kewajiban yang dimiliki perusahaan lebih besar dari jumlah aset yang dimiliki perusahaan. Biasanya ini akan dikenal sebagai defisit.
5. IPO (Penawaran Umum Perdana)
Di pasar modal terdapat dua jenis pasar, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Jika Anda membeli saham di Bursa Efek Indonesia, maka Anda akan berada di pasar sekunder ketika saham di Bursa Efek Indonesia telah dicatatkan dan didistribusikan melalui sekuritas dan investor yang ada.
Sebelum sampai ke pasar sekunder, investasi saham ini akan diperdagangkan terlebih dahulu di pasar perdana, dimana perusahaan akan menjualnya langsung kepada investor. Proses penjualan di pasar perdana disebut juga dengan penawaran umum perdana saham atau biasa disebut dengan Penawaran Umum Perdana.
Perusahaan yang melakukan penawaran jenis ini disebut perusahaan terbuka karena kepemilikannya dibagi dengan investor pemilik saham emiten. Umumnya penawaran umum perdana saham dilakukan oleh perusahaan yang ingin melakukan ekspansi karena membutuhkan modal yang besar atau juga ingin mengurangi jumlah utang yang dimilikinya.
6. Portofolio
Ketika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang istilah saham dan juga portofolio saham, Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa itu portofolio investasi. Dikutip dari Investopedia, portofolio adalah kumpulan aset keuangan berupa saham, reksa dana, komoditas, obligasi, dan sejenisnya.
Sedangkan jika dikutip dari Capital, portofolio adalah kumpulan aset keuangan atau investasi yang diperoleh oleh individu, manajer investasi, perusahaan investasi, atau lembaga keuangan. Jika kita melihat kedua pengertian tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa portofolio saham adalah kumpulan saham yang dimiliki oleh investor.
Portofolio saham ini akan berguna untuk menunjukkan profil risiko investor. Dari portofolio ini Anda dapat melihat apakah investor tersebut memiliki profil risiko yang cukup tinggi atau rendah. Meskipun portofolio saham ini merupakan kumpulan pengembalian aset, investor dapat memiliki lebih dari satu portofolio saham.
Hal ini dikarenakan portofolio saham dapat dipisahkan tergantung dari jenis kebutuhan yang dimiliki oleh investor. Sebagai contoh, jika seorang investor ingin memiliki investasi jangka panjang maka ia akan memiliki portofolio saham untuk investasi jangka panjang dan juga portofolio saham lainnya untuk investasi jangka pendek. Jumlah portofolio yang dimiliki investor akan tergantung pada tujuan investasi investor tersebut.
7. Tawaran
Tawaran adalah tawaran yang dibuat oleh individu atau perusahaan untuk membeli aset. Pembeli biasanya menawar pada saat lelang dan juga di berbagai pasar seperti pasar saham. Tawaran ini juga dilakukan oleh perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan kontrak proyek.
Ketika pembeli melakukan penawaran, mereka akan menunjukkan berapa banyak uang yang bersedia mereka bayarkan untuk mendapatkan aset, serta berapa banyak uang yang bersedia mereka bayarkan untuk membeli barang tersebut. Penawaran juga mengacu pada harga di mana pembuat pasar bersedia membeli sekuritas. Namun berbeda dengan pembeli eceran, pelaku pasar juga harus menunjukkan jumlah permintaan harga.
8. Potong Rugi
Cut loss atau biasa disingkat CL, merupakan istilah yang sangat familiar bagi para investor saham dan pedagang saham. Jika diartikan secara harfiah, istilah ini terdiri dari 2 kata, yaitu memotong dan juga kehilangan. Jika dilihat dalam prakteknya, investor saham maupun trader akan melakukan CL ini untuk mengurangi kerugian mereka yang mungkin lebih besar.
Cut loss adalah kondisi saat Anda menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah saat Anda membeli saham tersebut. Tentu saja jika Anda melakukan ini, Anda memang akan kalah. Namun keputusan ini Anda buat agar Anda bisa meminimalisir kerugian yang Anda dapatkan akibat harga saham yang turun tajam.
Disiplin cut loss merupakan strategi yang harus dimiliki oleh setiap investor dan trader saham. Hal ini dilakukan agar modal yang dimiliki dapat diamankan jika terjadi krisis keuangan atau kejadian yang tidak terduga sehingga harga saham bisa turun. Itulah sebabnya cut loss sering disebut sebagai strategi stopprotective.
9. Keuntungan Modal
Capital gain adalah istilah saham yang mungkin asing bagi orang yang jarang berinvestasi atau tidak pernah berinvestasi. Capital gain ini memiliki arti bahwa capital gain yang diperoleh investor ketika harga jual saham dikurangi dengan harga beli saham. Selisih antara harga beli dan harga jual akan dihitung.
Agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dari investasi yang Anda lakukan ini, Anda bisa mencoba berbagai jenis aset seperti obligasi, barang, properti, dan juga dengan berbisnis. Namun berbisnis bisa membuat aset hilang jika diferensiasi tidak dilakukan dengan baik. Hal ini dapat terjadi meskipun peluang keuntungan sama dengan risiko yang diambil.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa capital gain adalah nilai keuntungan ketika aset investasi telah dijual. Berbeda dengan pemilik yang masih memiliki aset, meskipun aset tersebut ditawar dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Kita dapat mengartikan bahwa capital gain ini adalah perubahan nilai keuntungan dalam skala besar ketika investasi tersebut dijual.
10. Dividen
Dividen atau dividen saham adalah nilai yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan agar tingkat permodalan perusahaan dapat dipertahankan dan memberikan keuntungan kepada penerimanya karena jumlah pajak yang harus dibayar menjadi berkurang.
Dividen saham dibayarkan tidak dalam bentuk tunai, tetapi dalam bentuk saham lagi. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan ketika ada keterbatasan ketersediaan kas perusahaan. Biasanya pembagian ini diakui dalam bentuk pecahan per saham yang dimiliki.
Karena dividen ini tidak dalam bentuk tunai, maka dividen ini tidak dikenakan pajak sehingga kedua belah pihak sama-sama mendapat untung. Metode ini cocok untuk perusahaan yang tidak memiliki modal untuk dibagikan atau ingin likuiditasnya tetap sama.
11. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah total nilai pasar dalam uang dari saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ini biasanya disebut sebagai 'kapitalisasi pasar'. Kapitalisasi pasar ini dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga per saham di pasar saat ini.
Misalnya, sebuah perusahaan dengan 10 juta saham menjual sahamnya seharga $100, yang berarti kapitalisasi pasarnya akan menjadi $1 miliar. Komunitas investasi menggunakan perhitungan ini untuk menentukan ukuran perusahaan sebagai perbandingan menggunakan rumus penjualan atau total aset.
Pada saat akuisisi, kapitalisasi pasar digunakan untuk menentukan apakah kandidat yang diakuisisi memberikan nilai yang baik atau tidak pada saat diakuisisi. Kapitalisasi pasar untuk menentukan seberapa besar nilai suatu perusahaan ditentukan dari pasar saham.
Perusahaan biasanya dibagi menurut kapitalisasi pasarnya, yaitu kapitalisasi besar ($ 10 miliar atau lebih, kapitalisasi menengah ($ 2 miliar hingga $ 10 miliar), dan kapitalisasi kecil ($ 300 juta hingga $ 2 miliar). pekerjaan yang agak sulit.
12. LQ45
Indeks LQ45 merupakan indeks yang pertama kali muncul pada bulan Februari 1997. Untuk memiliki data historis yang lebih panjang dari tanggal kemunculannya, indeks memulai hari dasarnya pada tanggal 13 Juli 1994, dengan menggunakan nilai indeks sebesar 100.
Dari pengertian tersebut, indeks LQ45 ini adalah 45 perusahaan yang telah lolos proses seleksi dengan kemampuan likuiditas yang tinggi dan juga beberapa kriteria penting lainnya. Kriteria penting dari istilah saham dasar ini termasuk pertimbangan kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar. Ke-45 perusahaan tersebut selalu disesuaikan setiap enam bulan, tepatnya di awal Februari dan Agustus. Hal ini menyebabkan saham-saham dalam daftar tersebut terus berfluktuasi.
13. Ex Date, Recording Date & Cum Date
Recording Date, Ex Date, & Cum Date adalah istilah dasar stok. Ex date adalah hari setelah hari cum date. Sekalipun Anda membeli saham dalam suatu perusahaan dalam jumlah yang cukup banyak, tetapi Anda membelinya pada saat ex date, maka Anda tidak akan mendapatkan hak dividen dari perusahaan tempat Anda membeli saham tersebut.
Hal ini sangat berbeda dengan cum date, karena meskipun Anda membeli saham pada hari cum date dan hanya 1 menit sebelum hari tersebut berakhir, maka Anda tetap berhak menerima dividen.
Tanggal pencatatan adalah tanggal yang dicatat oleh pedagang saham tentang kapan dia akan menerima dividen. Tanggal pencatatan ini biasanya tiba pada tanggal pasar tunai. Perlu Anda ketahui bahwa dalam pembagian deviden ada yang dikenal dengan pasar reguler dan pasar tunai. Dari setiap hari cum date dan ex date memiliki pasar tunai dan pasar reguler mereka sendiri. Waktu pencatatan biasanya terjadi pada waktu cum date di pasar tunai.
Sedangkan cum date adalah hari yang disingkat dari tanggal kumulatif, yaitu tanggal penentuan bagi investor yang berhak untuk dapat memperoleh dividen dari suatu perusahaan karena menjadi pemilik saham perusahaan tersebut. Cum date ini merupakan batas waktu bagi seorang investor untuk mendaftarkan dirinya sebagai pemegang dividen. Cum date biasanya hanya terjadi dalam satu hari, dan jika Anda membeli saham setelah hari itu maka Anda akan masuk ke ex date. Ex date ini berarti Anda tidak berhak untuk bisa mendapatkan dividen.
14. Ekuitas Swasta
Ekuitas swasta adalah kelas investasi alternatif dan mengandung modal yang tidak terdaftar di bursa publik. Ekuitas swasta terdiri dari dana dan investor yang secara langsung berinvestasi di perusahaan swasta, atau yang terlibat dalam pembelian perusahaan publik, sehingga pada akhirnya modal publik dihapus dari daftar.
Investor institusional dan ritel menyediakan modal untuk ekuitas swasta dan modal tersebut dapat digunakan untuk mendanai teknologi baru, melakukan akuisisi, memperluas modal kerja, dan mengkonsolidasikan saldo keuangan.Ekuitas swasta memiliki Mitra Terbatas, yang biasanya memiliki 99 persen saham dalam dana tersebut dan memiliki kewajiban terbatas. , dan Mitra Umum, yang memiliki satu persen saham dan memiliki kewajiban penuh. Pihak ini juga bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengoperasikan investasi tersebut.
15. Perdagangan Biaya
Pertanyaan yang terus muncul ketika seseorang ingin berinvestasi adalah berapa biaya broker untuk setiap transaksi pembelian saham yang dilakukan. Untuk menjawab nilainya tentu akan cukup sulit karena jawabannya akan berbeda-beda menurut broker itu sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan survei untuk mengetahui biaya yang sebenarnya.
Saham merupakan instrumen investasi yang memiliki probabilitas finansial yang cukup tinggi. Dilihat dari sejarahnya, saham ini memiliki return yang cukup besar bagi para investornya. Rekor ini sudah terbukti di banyak negara maju.
Bahkan di Indonesia sendiri saham juga memiliki keuntungan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Nilai uang Anda yang tadinya hanya Rp 1 juta jika disimpan dalam bentuk saham selama 20 tahun, maka menjadi Rp 14 juta, tanpa tambahan apapun. Ini adalah hal yang cukup hebat. Sejak pandemi di tahun 2020, banyak orang yang berinvestasi saham.
Mereka biasanya melakukan investasi ini dengan saham di Bursa Efek Indonesia. Kegiatan investasi ini juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya yang melakukannya adalah investor ritel dari kalangan milenial yang kini berusia 20-30 tahun.
Biaya sering dipertanyakan karena biasanya dengan investasi yang kecil akan terasa biaya yang besar. Kemudian juga jika transaksi sering dilakukan seperti seorang trader, biaya yang tinggi akan membuat keuntungan yang banyak tergerus.
Berikut beberapa istilah saham yang perlu Anda ketahui saat ingin berinvestasi saham. Hal ini diperlukan karena istilah saham sering digunakan dan jika Anda tidak memahaminya, Anda akan kesulitan mendapatkan keuntungan lebih dari saham itu sendiri.